Penulis : A. Masuri
Judul Buku : Senyum Nabi, Canda Kiai, Tawa Santri
ISBN: 979-501-725-X
Ukuran : 15 X 22,5 cm
Harga per Unit (piece): Rp 25.000
Buku
karya A. Masruri ini penuh kejutan. Buku yang diklaim bukan sekedar
cerita fiktif ini merupakan “buku harian” penulisnya. Dirangkum dari
apa yang dialami, dilihat dan didengar langsung, hingga gaya
penulisannya pun lebih berbicara. Merangkum anekdot-anekdot “lucu bil
hikmah” yang menjanjikan terbukanya cakrawala berpikir bagi pembacanya
sehingga menjadi lebih melek spiritual dan sosial.
Misalnya, kisah kiai ‘eksentrik’ yang hampir setiap malam masuk tempat pelacuran. Bahkan, jika sedang punya uang, ia mem-booking beberapa pelacur. Bukan untuk “minta dilayani” tetapi untuk mengajari mereka mengaji Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama.
Ketika sesama kiai mempertanyakan sikap ‘eksentrik’ itu, ia pun menjawab: “Saya khawatir jika di hari kiamat kelak mereka protes dan menolak masuk neraka karena selama di dunia belum mendapat informasi tentang agama. Dan payahnya lagi, jika saat mereka diseret ke neraka itu, mereka ngganduli sarung para kiai, maka para kiai bisa jatuh, kesrimpet jalannya menuju surga!”
Kisah-kisah dalam buku ini mengundang senyum atau bahkan tawa, dan merupakan simpul dari dinamika pergulatan antara nilai-nilai ukhrawi yang universal dengan kenyataan sehari-hari yang lokal-parsial yang direkam dan diceritakan ulang untuk kepentingan pemdidikan. Melalui kisah semacam itu, kesadaran orang diketuk untuk merenungkan hikmah yang terkandung di dalamnya, meski sesekali memiliki muatan mistis.
Misalnya, kisah kiai ‘eksentrik’ yang hampir setiap malam masuk tempat pelacuran. Bahkan, jika sedang punya uang, ia mem-booking beberapa pelacur. Bukan untuk “minta dilayani” tetapi untuk mengajari mereka mengaji Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama.
Ketika sesama kiai mempertanyakan sikap ‘eksentrik’ itu, ia pun menjawab: “Saya khawatir jika di hari kiamat kelak mereka protes dan menolak masuk neraka karena selama di dunia belum mendapat informasi tentang agama. Dan payahnya lagi, jika saat mereka diseret ke neraka itu, mereka ngganduli sarung para kiai, maka para kiai bisa jatuh, kesrimpet jalannya menuju surga!”
Kisah-kisah dalam buku ini mengundang senyum atau bahkan tawa, dan merupakan simpul dari dinamika pergulatan antara nilai-nilai ukhrawi yang universal dengan kenyataan sehari-hari yang lokal-parsial yang direkam dan diceritakan ulang untuk kepentingan pemdidikan. Melalui kisah semacam itu, kesadaran orang diketuk untuk merenungkan hikmah yang terkandung di dalamnya, meski sesekali memiliki muatan mistis.
Post a Comment